Sedekah Bumi Akan Jadi Agenda Tahunan Pakuwaja KTT

redaksi

TANA TIDUNG – Sejak pukul 15.00 WITA masyarakat sudah berbondong bondong menuju lapangan RTH. H. Joesoef Abdullah, Tideng Pale, Jumat (30/8) untuk menyaksikan pagelaran seni dan budaya etnis yang ada di Tana Tidung.

Hanya saja, Jumat sore ada yang berbeda, dari kejauahan sudah terlihat gunungan hasil bumi seperti sayur, dan buah buahan. Setelah didekati, ternyata gunungan sayuran dan buah setinggi seitar tiga meter itu adalah media yang digunakan untuk kegiatan ditradisi warga jawa yang disebut dengan Sedekah Bumi.

Di Tana Tidung, tradisi Sedekah Bumi ini jarang sekali bahkan tidak pernah digelar. Nah, di momen Irau ke-7 tahun 2024 ini, Paguyuban Keluarga Warga Jawa (Pakuwaja) Tana Tidung ingin mengenalkan tradisi tersebut.

Baca juga  Kapolda Kaltara Bersama Danrem 092/Mrl Turun Langsung Cek TPS Pada Saat Tahap Pemungutan Suara Pemilu 2024

Hal itu pun tersampaikan, sebab yang hadir bahkan ikut mengambil sayur dan buah buahan yang dirangkai dengan apik itu tidak hanya warga Jawa tapi juga etnis lainnya, mulai anak anak hingga orang dewasa. Berdasarkan pantauan wartawan media ini, masyarakat cukup antusias menyaksikan dan mengikuti Sedekah Bumi.

Masyarakat yang hadir di RTH. Jooesoef Abdullah, tidak segan segan turut meramaikan Sedekah Bumi dengan sigap mengapai gunungan sayur dan buah buahan yang di beberapa titik juga terdapat uang tunai pecahan Rp 5.000 dan lainnya.

Baca juga  DPRD KTT Dilantik, Bupati Harapkan Kolaborasi untuk Kepentingan Masyarakat

Ada pun jenis sayur sayur dalam Sedekah Bumi ini di antaranya kol, bayam, kacang panjang, singkong, wortel dan lainnya. Sementara di gunungan buah, ada jeruk, mangga, belimbing, apel an lainnya. Sekretaris Pakuwaja Tana Tidung M. Arief Prasetiawan menjelaskan, Sedekah Bumi merupakan tradisi masyarakat Jawa dalam mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil bumi yang melimpah dengan berbagi ke yang lain.

“Kalau di pulau Jawa ini sudah menjadi tradisi turun temurun, di Tana Tidung kegiatan semacam ini langka, dan ini pertama kali. Karena itu kedepan kegiatan Sedekah Bumi akan dijadikan agenda rutin tahunan Pakuwaja Tana Tidung utamanya di momen momen tertentu. Di momen Irau ini lah kita mulai,” kata Arief.

Baca juga  14 Atlet Bulungan Pastikan Diri Lolos PON 2024

Namun kegiatan ini perlu dukungan, karena ini sebagai bentuk kontribusi warga Jawa yang jumlah tidak banyak untuk masyarakat dan Pemkab Tana Tidung. Sebelum Sedekah Bumi, juga digelar seni kuda lumping dan barong. Sebagai informasi, sayur dan buah buah yang menjadi Sedekah Bumi merupakan hasil swadaya masyarakat Jawa yang ada di lima kecamatan.(adv/hdi)

Baca juga

Tags

Ads - Before Footer