TANJUNG SELOR – DPD Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) Provinsi Kalimantan Utara sukses menggelar Seminar Nasional dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-96, Selasa (17/12/2024). Mengusung tema “Perempuan Cerdas dan Berdaya Menuju Indonesia Maju”, acara ini berlangsung di Gedung Diklat BPSDM Kabupaten Bulungan dengan menghadirkan dua narasumber utama: Anggota DPR RI Hj. Rachmawati Zainal, S.H., dan Sekjen DPP FPPI Dr. Roro Dyah Eko Setyawati, S.Sos, S.E., M.M.
Ketua DPP FPPI Kaltara, Hj. Sri Mulyanti, S.E., M.M., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada para peserta dan mitra organisasi wanita yang hadir. Ia menegaskan peran penting perempuan Kaltara dalam pembangunan ekonomi daerah.
“Kami, perempuan Kaltara, 99 persen adalah penggerak perekonomian di daerah ini. Kehadiran narasumber seperti Ibu Roro Dyah adalah dukungan luar biasa bagi kami. Melalui forum ini, kami ingin mendorong perempuan untuk tidak hanya pasif, tetapi aktif dalam pembangunan masyarakat,” ujar Sri Mulyanti.
Ia juga mengajak seluruh kaum perempuan di Kaltara untuk mengambil peran strategis dalam sektor politik, ekonomi, dan sosial. Menurutnya, seminar ini menjadi “vitamin penting” untuk meningkatkan daya saing dan aktualisasi diri perempuan, serta mengarahkan penggunaan media sosial ke arah yang lebih produktif.
Sri Mulyanti juga menyoroti rendahnya indeks pemberdayaan gender di Kaltara, yaitu 58,86 persen, di bawah capaian sebelumnya sebesar 61 persen. Kabupaten Nunukan disebut memiliki indeks yang paling rendah, menjadi pekerjaan rumah bersama untuk meningkatkan peran strategis perempuan.
“Kita harus berjuang bersama agar perempuan di Kaltara dapat lebih aktif, baik di bidang ekonomi maupun politik, sehingga masyarakat kita menjadi lebih sejahtera,”tambahnya.
Sekjen DPP FPPI, Dr. Roro Dyah Eko Setyawati, menyatakan apresiasi atas sinergitas luar biasa yang ditunjukkan pemerintah daerah dan FPPI Kaltara.
“Saya bangga hadir di Kaltara dan melihat semangat luar biasa dari para perempuan di sini. Perempuan adalah tiang keluarga, dan keluarga adalah pondasi bangsa. Kami mendukung program pemerintah yang fokus pada pemberdayaan anak dan perempuan,” kata Roro.
Sementara itu, Gubernur Kaltara yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Hukum dan Kesatuan Bangsa, Robby Yuridi Hatman, S.Sos., M.T., menegaskan pentingnya peran perempuan dalam mencapai target Indonesia Emas 2025. Ia juga mengapresiasi upaya FPPI dalam mendukung program makanan tambahan bagi anak-anak sekolah.
“Dengan keterlibatan aktif perempuan, kita dapat mendorong pertumbuhan pertanian dan ekonomi lokal, sekaligus memastikan kebutuhan gizi anak-anak terpenuhi,” ujarnya.
Ketua panitia acara menambahkan bahwa seminar ini bertujuan untuk memperkuat tali silaturahmi dan kolaborasi antar organisasi perempuan di Kaltara.
Acara ini dihadiri oleh sekitar 50 peserta yang berasal dari berbagai latar belakang organisasi wanita. Dengan semangat Hari Ibu, forum ini diharapkan dapat menjadi momentum penting untuk mendorong perempuan Kaltara menjadi motor penggerak pembangunan di segala bidang. (advetorial)
