SUASANA penuh haru dan kebanggaan menyelimuti penyambutan Wakil Bupati Bulungan, Kilat, A.Md, beserta istri Martina Kilat, S.Sos, saat tiba di Desa Long Lian, Kecamatan Peso, sebagai bagian dari kunjungan kerja ke wilayah Hulu Sungai Kayan. Kedatangan putra daerah ini disambut dengan cara yang sangat istimewa: diarak menggunakan perahu yang digotong oleh masyarakat.

Ratusan warga telah bersiap di lokasi sejak pagi hari. Sebuah perahu hias khas daerah dipersiapkan khusus untuk menyambut sang pemimpin. Mula-mula, Wabup Kilat terlihat canggung dan menolak dengan sopan. “Saya jalan kaki saja, tidak perlu diarak,” ucapnya saat melihat masyarakat hendak menggotong perahu tersebut.
Namun, masyarakat tetap kekeh. “Ini bentuk penghormatan kami kepada anak desa yang kini jadi pemimpin daerah,” ujar salah satu tokoh masyarakat. Akhirnya, dengan senyum haru, Wabup dan istri naik ke perahu, lalu diarak menuju lokasi acara utama, diiringi dengan musik tradisional dan sorak-sorai warga yang berdiri di sisi kiri dan kanan jalan.

Momen tersebut terasa begitu sakral dan menyentuh. Sepanjang perjalanan, Wabup Kilat dan istri melambaikan tangan dan menyapa warga satu per satu. Tua, muda, bahkan anak-anak ikut bersorak dan menyambut hangat sosok yang telah mereka kenal sejak kecil.
“Saya sangat terharu. Tidak pernah terbayang akan disambut seperti ini oleh masyarakat di tempat saya lahir sendiri. Ini luar biasa,” kata Wakil Bupati Kilat dengan mata berkaca-kaca. Ia menambahkan bahwa momen tersebut menjadi pengingat baginya agar tidak pernah melupakan tanah kelahirannya.

Sesampainya di lokasi acara, sambutan semakin meriah. Tarian-tarian adat ditampilkan oleh para pemuda dan pemudi desa. Genderang dan gendang khas daerah bergema di udara. Wabup dan istri kemudian disambut secara adat oleh para sesepuh dan tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya, Wabup Kilat menggunakan bahasa daerah setempat. “Ine a’ kenyit anak Long Lian, saya tidak akan pernah lupa dengan kampung halaman,” ucapnya, yang langsung disambut tepuk tangan dan sorakan warga.

Ia juga menyampaikan komitmen untuk terus membangun desa-desa di Hulu Sungai Kayan, termasuk infrastruktur, pelayanan dasar, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Kunjungan ini bukan hanya seremonial, tapi juga bentuk nyata komitmen untuk mendengar langsung suara rakyat.
“Dengan melihat langsung, saya bisa rasakan denyut kehidupan warga di sini. Saya tidak akan pernah jauh dari rakyat,” tegasnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan ramah tamah dan makan bersama masyarakat, memperlihatkan hubungan yang sangat erat antara pemimpin dan rakyatnya. (***/)
(Bersambung ke Part IV)