Jalan Salimbatu dan Hulu Sungai Dikritik, Ini Penjelasan Bupati Bulungan, Syarwani: Kritik Masyarakat Adalah Bentuk Cinta kepada Bulungan

redaksi

TANJUNG SELOR, Penakaltara.id — Bupati Bulungan, Syarwani, S.Pd., M.Si., merespons terbuka kritik masyarakat terhadap kondisi infrastruktur jalan di beberapa wilayah Kabupaten Bulungan yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan, khususnya di media sosial.

Pernyataan ini disampaikannya dalam sambutan pada acara Rapat Koordinasi bersama Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) se-Kabupaten Bulungan, yang digelar di Tanjung Selor, Kamis (12/6/2025) lalu.

“Beberapa hari lalu, pemerintah daerah disorot terkait kondisi jalan Tanjung Palas menuju Salimbatu, ruas jalan dari Tanjung Selor ke Tanah Kuning, dan juga di kawasan Hulu Sungai. Saya sangat menyadari memang belum ada penanganan di lapangan, tapi kami pastikan itu masuk dalam alokasi APBD,” ujar Syarwani di hadapan peserta rakor.

Baca juga  Pemuda IKAT Bulungan Dukung Tindakan Tegas Polda Kaltara Berantas Narkoba

Ia menyebutkan bahwa anggaran sebesar Rp14 miliar telah dialokasikan dalam APBD 2025 untuk penanganan jalan menuju Salimbatu. Selain itu, penanganan ruas jalan Hulu Sungai juga telah direncanakan dan ditargetkan rampung sebelum Natal 2025.

“Kami tidak melayani ‘gorengan’ di media sosial. Kami tidak ingin saling bertengkar di medsos. Saya instruksikan kepada dinas teknis, terutama Dinas PU, untuk tidak membalas komentar, tapi langsung turun ke lapangan,” tegas Syarwani.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa keterlambatan penanganan teknis salah satunya disebabkan oleh penyesuaian anggaran menyusul terbitnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025. Namun demikian, ia memastikan bahwa program pembangunan jalan tersebut tetap berjalan dan tidak dibatalkan.

Dalam penjelasannya, Bupati menekankan bahwa pemerintah daerah tidak anti kritik. Ia justru mengapresiasi bentuk perhatian dan keprihatinan masyarakat sebagai wujud cinta terhadap Bulungan.

“Biasanya kata orang, ‘maha benar netizen dengan segala komentarnya’. Tapi saya melihat itu sebagai bentuk kepedulian masyarakat terhadap daerahnya. Kritik itu penting, asal objektif dan konstruktif. Kami terbuka,” kata Syarwani.

Ia juga menekankan pentingnya peran para pemangku kepentingan, tokoh masyarakat, dan unsur forum komunikasi daerah dalam memberikan informasi yang akurat dan edukatif kepada publik, agar kritik yang berkembang di media sosial tidak berkembang menjadi polemik tanpa solusi.

“Saya minta kita semua bisa jadi jembatan informasi. Jangan justru menambah bias atau memperkeruh keadaan. Mari kita bantu masyarakat memahami realita anggaran dan tahapan kerja pemerintah,” ajaknya.

Baca juga  Kenakan Kopiah Manik, Wabup Bulungan Hadiri Musrenbang RPJMD 2025–2029: “Pastikan Pembangunan Hijau dan Berkelanjutan”

Acara rakor yang dihadiri oleh unsur FKDM, FKUB, dan FPK ini juga membahas upaya menjaga stabilitas sosial menjelang pelaksanaan program strategis di tahun anggaran 2025, termasuk pembangunan infrastruktur yang masih menjadi isu sentral dalam kehidupan masyarakat Bulungan.

Dengan tanggapan terbuka ini, Bupati Syarwani menunjukkan sikap pemerintah yang responsif, terbuka terhadap kritik, dan berkomitmen menuntaskan persoalan infrastruktur secara bertahap demi kemajuan Kabupaten Bulungan. (dni/dni)

Baca juga

Tags

Ads - Before Footer