TANJUNG SELOR, Penakaltara.Id – Suasana penuh cinta kasih dan semangat pengorbanan menyelimuti Vihara Dharma Cakra Tanjung Selor, Sabtu (25/5/2025), dalam rangka peringatan Hari Raya Waisak 2569 BE/2025. Di tengah suasana khidmat, Keluarga Buddhis Theravada Indonesia (KBTI) Kalimantan Utara menggelar aksi donor darah massal sebagai wujud nyata dari praktik Dana Paramita, yaitu memberi tanpa pamrih demi menebar kebajikan kepada sesama.

Kegiatan kemanusiaan ini bukan hanya sekadar rutinitas sosial. Lebih dari itu, donor darah dijadikan bentuk penghayatan nilai-nilai Buddha Dhamma dalam kehidupan nyata, membuktikan bahwa spiritualitas tidak berhenti di altar persembahyangan, tetapi terus mengalir ke dalam ruang-ruang kepedulian sosial.
“Setetes darah yang disumbangkan hari ini bisa menjadi harapan hidup bagi seseorang yang sedang berjuang di meja operasi, korban kecelakaan, ibu yang melahirkan, atau anak kecil yang lemah karena anemia,” kata Ketua Panitia Waisak KBTI Kaltara, Hendy Dermawan.
Donor darah ini melibatkan kerja sama lintas elemen Buddhis, mulai dari Palang Merah Indonesia (PMI) hingga organisasi-organisasi Buddhis seperti Patria (Pemuda Theravada Indonesia), Wandani (Wanita Theravada Indonesia), Magabudhi, serta pengurus vihara yang ikut terjun langsung membantu proses pelaksanaan.

“Kami ingin menunjukkan bahwa ajaran Buddha bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk kebahagiaan semua makhluk. Inilah praktik cinta kasih (Metta) yang kami wujudkan dalam tindakan nyata,” ujar Perwakilan Wandani Kaltara, Silvia Dewi
Umat dari berbagai usia, latar belakang, dan status sosial tampak antusias mengikuti donor darah. Sebagian datang bersama keluarga, sebagian lainnya hadir atas dorongan pribadi untuk berbagi kepada sesama.
Dari sisi kesehatan, kegiatan donor darah ini juga memiliki manfaat medis yang luar biasa: memperbarui sel darah, menjaga sirkulasi tetap sehat, hingga menurunkan risiko penyakit jantung.
“Tapi yang lebih penting dari semua itu adalah manfaat spiritualnya. Donor darah ini melatih empati, mengikis ego, dan menumbuhkan tanggung jawab sosial,” ungkap Perwakilan Magabudhi Kaltara Sutrimo
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian besar Perayaan Waisak Nasional yang diinisiasi oleh Sangha Theravada Indonesia (STI) dan Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama RI dalam program Sebulan Penghayatan Dhamma. Sejak sebulan sebelum Hari Waisak, umat Buddha Kalimantan Utara telah melaksanakan puja bakti malam, pembacaan Paritta, Dhammapada, meditasi, serta menjalani Atthasila—delapan aturan moral untuk melatih diri dalam disiplin dan kesadaran.
“Kami ingin menjadikan momentum Waisak ini sebagai gerakan menyeluruh. Tidak hanya spiritual, tapi juga sosial. Karena inilah makna sejati Buddhisme: welas asih dalam tindakan,” kata Penyuluh Agama Buddha Kab. Bulungan Suwandi

Kelima kabupaten/kota di Kalimantan Utara—Tarakan, Bulungan, Nunukan, Malinau, dan Tana Tidung—turut serta dalam program sosial dan spiritual ini. Vihara-vihara binaan STI di setiap wilayah tersebut bergerak aktif menyelenggarakan kegiatan seperti bakti sosial, pembagian sembako, aksi bersih vihara dan lingkungan, serta donor darah.
“Sudah lebih dari lima dekade KBTI hadir dan bertumbuh bersama masyarakat Kalimantan Utara. Kami bersyukur, kini masyarakat dan pemerintah daerah turut menyambut baik semangat kebersamaan ini,” ujar Ketua Panitia Hendy Dermawan.

Selaras dengan tema Waisak KBTI tahun ini, “Kebijaksanaan Dasar Keluhuran Bangsa”, kegiatan ini menjadi simbol bahwa kebijaksanaan bangsa tidak hanya dibentuk dari kebijakan besar, tetapi juga dari tindakan kecil yang penuh makna.
“Setetes darah hari ini, adalah simbol keberanian untuk memberi. Karena dalam ajaran Buddha, memberi adalah awal dari segalanya,” tutur Perwakilan Pemuda Meili Kwan.

Dengan kegiatan ini, umat Buddha Kalimantan Utara ingin menyampaikan pesan sederhana namun dalam: spiritualitas bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk kehidupan bersama. Ketika tangan terbuka untuk memberi, hati pun terbuka untuk mencintai. (***/)
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitata.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.