JAKARTA, Penakaltara.Id – Saat menjadi narasumber program Nation Hub CNBC Indonesia dengan tema “Nasib Program Daerah di Tengah Panasnya Perang Dagang dan Arahan Efisiensi Ekstrem Pemerintah Pusat” pada Kamis (22/5/25).
Bupati Bulungan Syarwani, S.Pd.M.Si memaparkan kondisi ekonomi Kabupaten Bulungan justru mengalami tren positif di tengah ancaman krisis ekonomi global akibat perang dagang Amerika vs China termasuk kebijakan efisiensi pemerintah pusat.
“Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bulungan terus menunjukkan tren positif. Pada 2024, realisasi penerimaan pajak daerah mencapai Rp 77 miliar, naik 8,36 persen dibandingkan tahun sebelumnya,”ungkapnya di kantor CNBC Indonesia di Jakarta.
Salah satu kontributor utama peningkatan PAD Bulungan disumbang sektor pajak mineral termasuk Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) oleh pengelola Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning-Mangkupadi di Kecamatan Tanjung Palas Timur.
“Tahun 2023 lalu tidak kurang dari Rp 68 Miliar dari BPHTB masuk dalam PAD Bulungan,”katanya.
Bupati Bulungan selaku Koordinator Wilayah (Korwil) Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi), menyampaikan, peningkatan PAD tidak lepas dari perkembangan Proyek Strategis Nasional (PSN). Menurutnya, proses pembangunan ini bersifat jangka panjang dan tidak bisa dilihat hasilnya dalam waktu singkat.
“Kita berharap ketika kawasan industri berstatus PSN ini berjalan maksimal, dampak ganda (multiplier effect) yang dihasilkan akan semakin besar terhadap pendapatan daerah,” kata Syarwani.
Selain BPHTB, sektor pajak restoran juga memberikan kontribusi signifikan terhadap PAD. Hal ini didorong oleh pertumbuhan penduduk dan peningkatan aktivitas ekonomi seiring masuknya investasi di Bulungan. Dampaknya terlihat dari meningkatnya kunjungan masyarakat, tumbuhnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), hingga bertumbuhnya sektor perhotelan, pariwisata, dan transportasi.
“Pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk di Bulungan saat ini sangat signifikan dibandingkan kondisi sebelum hadirnya kawasan industri dan sebelum pembentukan Provinsi Kalimantan Utara,” tambahnya.
Pemda Bulungan optimistis dengan semakin meningkatnya aktivitas ekonomi dan pertumbuhan penduduk, potensi penerimaan daerah ke depan akan semakin besar, sehingga mendukung pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Bulungan.(dni/red)