 |
| PROGRAM RUTIN : Wakapolda Kaltara saat memberikan tanggapan dari hasil diskusi bersama warga paguyuban pada pelaksanaan Jum’at Curhat. |
TANJUNG SELOR, PENAKALTARA – Wakil Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Utara Brigjen Pol Kasmudi,S.I.K. melalui Jumat Curhat menyambangi warga paguyuban Jawa yang berada di Bulungan, Jumat (10/2/2023)
Bertempat d iwarung kopi Ria yang berada di jalan durian, turut mendampingi Wakapolda Kaltara, Dir Binmas Polda Kaltara, Kombes Pol Eri Dwi Hariyanto,S.I.K., Dirlantas Polda Kaltara Kombes Pol Rachmad Iswan Nusi,S.I.K., M.H., serta PJU Polda Kaltara.
Sementara itu warga yang menghadiri Jumat Curhat ini selain dari Pakuwaja, hadir pula FKKJ (Forum Komunitas Keluarga Jawa), Serikat Pemuda Jawa (SPJ) serta komunitas pecinta burung.
Wakapolda Kaltara dalam sambutannya menyampaikan bahwa Jumat Curhat ini merupakan media dimana Pimpinan Polri akan langung turun mendengarkan keluhan dan masukan dari masyarakat. Sehingga Polri sebagai pengayom dan pelindung dapat mengetahui apa yang terjadi dimasyarakat.
Wakapolda Kaltara juga menyampaikan himbauan Kamtibmas terkait maraknya informasi hoax yang marak beredar di masyarakat. Sehingga diharapkan masyarakat turut andil dalam menerima serta melaporkan setiap ada indikasi informasi hoax kepada polsek atau polres terdekat.
Dalam kesempatannya Ketua Pakuwaja, Imam Sukoyo bertanya kepada Wakapolda Kaltara terkait permasalahan politik khususnya money politic, terlebih saat ini sudah memasuki tahun politik dalam rangka persiapan pemilihan serentak pada tahun 2024.
Menanggapi hal terkait diatas, Wakapolda Kaltara mengapresiasi atas pertanyaan tersebut. Wakapolda Kaltara menyampaikan bahwa Money Politic ibarat seperti gurita, tidak hanya terjadi di daerah tapi juga dipusat. Wakapolda Kaltara juga berharap, masyarakat berani mengambil sikap untuk menolak atas tindakan tersebut. Terlepas dari hal tersebut, Polri akan mengambil sikap atas laporan terkait Money Politic yang terjadi.
Selama pelaksanaan, suasana Jumat Curhat terlihat lebih santai dan jauh dari kesan formil, sehingga masyarakat tidak sungkan untuk menyampaikan uneg-unegnya kepada Polisi. (*)
