TANJUNG SELOR, Penakaltara.Id – Guna menjaga kelancaran lalu lintas dan kenyamanan pengguna jalan, personel Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polresta Bulungan turun langsung melakukan pengaturan dan imbauan terhadap pengendara yang mengantre Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU wilayah Tanjung Selor.
Antrean panjang kendaraan yang mengular di sejumlah SPBU dilaporkan sudah memakan bahu jalan, bahkan mengganggu arus lalu lintas dan membahayakan pengendara lain yang melintas.
Kehadiran petugas dari Sat Lantas Polresta Bulungan menjadi respons cepat terhadap situasi di lapangan yang berpotensi menimbulkan kemacetan dan risiko kecelakaan lalu lintas.
Kapolresta Bulungan, Kombes Pol Rofikoh Yunianto, S.I.K., melalui Kasi Humas Polresta Bulungan, IPTU Magdalena Lawai, S.Sos, menyampaikan bahwa pihak kepolisian terus memantau aktivitas masyarakat, khususnya di area rawan kemacetan seperti SPBU.
“Personel Sat Lantas turun dan melakukan pengaturan lalu lintas dan antrean kendaraan yang hendak mengisi BBM agar tidak sampai memakan bahu jalan atau mengganggu kendaraan lain. Petugas juga mengimbau pengendara untuk parkir dengan tertib dan tetap mematuhi peraturan lalu lintas,” ujar IPTU Magdalena.
Langkah pengamanan dan pengaturan lalu lintas tersebut mendapat apresiasi dari masyarakat. Seorang pengendara roda dua, Riki (29), mengatakan bahwa kehadiran polisi sangat membantu, terutama saat antrean kendaraan sudah menumpuk dan membuat jalanan sempit.
“Kadang kalau enggak ada polisi, orang antre semaunya. Jalan bisa buntu. Tapi begitu ada petugas, semuanya jadi lebih teratur,” ungkap Riki.
Selain imbauan kepada masyarakat, pihak kepolisian juga mengharapkan pengelola SPBU dapat bekerja sama dalam menciptakan kondisi yang tertib dan aman.
“Kami juga mengimbau kepada pengelola SPBU untuk memberikan pelayanan sebaik mungkin dan menjaga antrean tetap teratur, sehingga tidak merugikan pengguna jalan lain,” lanjut IPTU Magdalena.
Dengan langkah cepat ini, Polresta Bulungan berkomitmen memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dan mencegah potensi gangguan ketertiban umum yang kerap muncul akibat antrean BBM. (***/)
