Sukses Digelar !!!, Kuliah Umum: Peran Mahasiswa dalam Mewujudkan Pembangunan Pedesaan Berkelanjutan di Wilayah Perbatasan

redaksi

Penakaltara.Id, TANJUNG SELOR – Fakultas Ekonomi Universitas Kaltara menggelar Kuliah Umum Pengantar Pembangunan Pedesaan bertajuk “Peran Mahasiswa sebagai Generasi Unggul dalam Mewujudkan Pembangunan Pedesaan Berkelanjutan di Wilayah Perbatasan”. Acara yang berlangsung pada Rabu (8/1/2025) di Auditorium Lantai 3 Universitas Kaltara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterlibatan generasi muda dalam membangun pedesaan, khususnya di wilayah perbatasan yang memiliki potensi besar namun menghadapi tantangan signifikan.

Dekan Fakultas Ekonomi, Dewi Qomariah Imelda, S.E., M.M., Ak., dalam sambutannya menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai ujung tombak pembangunan pedesaan.

“Kegiatan ini sangat spesial karena mengingatkan kita sebagai akademisi, tidak hanya bertugas menimba ilmu, tetapi juga harus berkontribusi nyata bagi masyarakat, khususnya desa. Pembangunan pedesaan bukanlah tugas sederhana, tetapi saya yakin mahasiswa memiliki tanggung jawab sosial sebagai agen perubahan,” ujar Dewi.

Ia juga mengapresiasi dukungan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bulungan serta pihak Pemerintah Desa Antutan yang turut terlibat. “Kuliah umum seperti ini telah kami laksanakan untuk ketiga kalinya. Selain untuk memperluas wawasan, ini juga menjadi bagian dari pengabdian kepada masyarakat. Misalnya, kerja sama kami dengan Desa Antutan yang terus kami jalin melalui berbagai program,” tambahnya.

Baca juga  Ayo Ikuti Kuliah Umum Pengantar Pembangunan Pedesaan: Peran Mahasiswa dalam Pembangunan Berkelanjutan di Perbatasan

Kuliah umum diisi dengan berbagai materi yang dibawakan oleh perwakilan DPMD, Yulianto, S.Sos., yang membahas pentingnya pembangunan desa sebagai bagian dari pembangunan nasional.

“Desa adalah primadona dalam pembangunan. Setiap tahun, desa menerima Dana Desa (DD) dari pemerintah pusat dan Alokasi Dana Desa (ADD) dari APBD. Pembangunan nasional dimulai dari tingkat desa melalui pendekatan bottom-up, di mana perencanaan nasional dirancang berdasarkan kebutuhan desa,” jelas Yulianto.

Ia juga mengungkapkan bahwa pembangunan desa bukan sekadar infrastruktur, tetapi mencakup perencanaan berkualitas yang sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes). “Bukan sekadar melihat hebatnya bangunan, tetapi bagaimana perencanaan tersebut dirancang untuk memenuhi visi pembangunan berkelanjutan,” tambahnya.

Dalam diskusi, Yulianto juga menyampaikan pentingnya stabilitas kepemimpinan di desa melalui usulan perpanjangan masa jabatan kepala desa dari 6 tahun menjadi 8 tahun.

Baca juga  Wisuda ke-XII Unikaltar Sukses Digelar, Gubernur Kaltara Beri Apresiasi

“Perpanjangan ini akan memberikan ruang bagi kepala desa untuk merealisasikan program jangka panjang yang sesuai dengan RPJMDes. Selain itu, perangkat desa juga harus bekerja secara sistematis tanpa pergantian mendadak, yang sering memperlambat jalannya program,” jelasnya.

Sekretaris Desa Antutan, Riyon, S.T menyoroti pentingnya kearifan lokal dalam implementasi program desa. Ia memberikan contoh potensi bibit lokal dan sumber daya desa yang dapat diolah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kenapa tidak memanfaatkan potensi ubi di desa untuk produk inovatif? Dulu, pada tahun 1984, hasil tani seperti ini bahkan sempat dijual hingga Malaysia. Konsep pengelolaan desa berbasis kearifan lokal harus dikembangkan dengan inovasi,” ujar Riyon.

Ia juga menyebut pendekatan penta helix, yaitu kolaborasi antara pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, masyarakat, dan media, sebagai salah satu kunci keberhasilan program pembangunan desa.

Baca juga  Pemberdayaan Remaja Masjid Al-Furqon Tanjung Selor dalam Budidaya Lebah Kelulut Melalui Program PKM Universitas Kaltara

Rektor Universitas Kaltara Dr. Didi Adriansyah, S.T.P., M.M., turut memberikan apresiasi atas inisiatif Fakultas Ekonomi dalam menyelenggarakan kegiatan ini. “Program seperti ini tidak hanya memberikan wawasan kepada mahasiswa, tetapi juga memperkuat hubungan antara universitas dan masyarakat desa. Kami bangga dapat berkontribusi bagi pembangunan pedesaan,” ujar Rektor.

Kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk mengambil peran aktif dalam pembangunan desa. Dengan melibatkan potensi lokal dan kearifan budaya, diharapkan desa-desa di wilayah perbatasan dapat menjadi pelopor pembangunan berkelanjutan yang mendukung kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Dengan kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat, pembangunan pedesaan yang berkelanjutan bukan hanya impian, tetapi sebuah tujuan yang dapat diwujudkan bersama. (idn)

Baca juga

Tags

Ads - Before Footer