TANJUNG SELOR, Penakaltara.Id – Aktivitas pendidikan di Kabupaten Bulungan terganggu akibat banjir yang melanda lima kecamatan sejak awal pekan ini. Puluhan sekolah dari jenjang PAUD hingga SMP terpaksa diliburkan sejak Senin, 19 Mei 2025, menyusul tingginya genangan air dan rusaknya akses jalan ke sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bulungan, Drs. Suparmin, saat dikonfirmasi oleh awak media Pena Kaltara pada Rabu (21/5/2025), membenarkan kebijakan peliburan sementara tersebut.
“Jadi sudah kami instruksikan libur sementara atau belajar dari rumah (BDR) sampai keadaan benar-benar baik,” ujarnya.
Ia menjelaskan, banjir menggenangi sejumlah wilayah di lima kecamatan, yaitu Peso, Peso Hilir, Tanjung Palas Barat, Tanjung Palas, dan Tanjung Selor. Sejumlah sekolah terendam, sementara sebagian lainnya tidak bisa dijangkau karena akses jalan yang rusak atau tertutup air.
“Kondisi air masih pasang surut. Sekolah yang terendam juga butuh waktu untuk dibersihkan,” kata Suparmin menambahkan.
Menurutnya, dampak banjir terhadap fasilitas sekolah belum dapat dipastikan secara menyeluruh, karena proses pendataan masih berjalan. Namun demikian, ia menegaskan bahwa keselamatan siswa, guru, dan seluruh warga sekolah adalah prioritas utama.
“Meski ada sekolah yang tidak terendam, tapi jalur menuju sekolah sulit dilalui. Jadi tetap kami liburkan,” jelasnya.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga menginstruksikan sekolah-sekolah swasta untuk menghentikan kegiatan belajar tatap muka dan menyesuaikan dengan kondisi di lapangan. Selama masa libur, guru dan kepala sekolah tetap diminta bertugas untuk memantau kondisi sekolah masing-masing.
Tak hanya aktivitas belajar, jadwal ujian sekolah pun ditunda.b”Ujian sekolah kami tunda karena keselamatan siswa nomor satu. Jadwal ulangan bisa digeser nanti saat kondisi memungkinkan,” tegas Suparmin.
Ia juga menyampaikan bahwa koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait terus dilakukan, terutama untuk memastikan keamanan dan kesiapan sekolah dalam menghadapi banjir susulan maupun pasca-banjir.
Masyarakat, terutama orang tua murid, diimbau untuk tetap waspada serta mendampingi anak-anak selama belajar dari rumah. Keputusan meliburkan sekolah ini akan dievaluasi secara berkala sesuai dengan perkembangan situasi di lapangan. (dni/dni)