Konten Asusila Diviralkan di Tarakan, Polisi Lakukan Penyelidikan

redaksi

Penakaltara.Id, TARAKAN – Foto dan video asusila tiga muda mudi beredar di Tarakan melalui WhatsApp story. Polisi menjelaskan bahaya dari penyebaran konten tersebut dan melakukan penyelidikan.Video tersebut menampilkan adegan tidak senonoh. Tampak seorang perempuan hanya mengenakan handuk, dan ada dua laki-laki tanpa baju. Hingga kini, identitas muda-mudi dalam video tersebut belum diketahui secara pasti.Berdasarkan penelusuran detikKalimantan, video tersebut sudah beredar di Kota Tarakan. Salah seorang yang ikut mengunggah video tersebut mengatakan awalnya melihat WhatsApp story sepupunya.”Saya lihat story sepupu saya, minta kirimkan itu video, dia kasih. Saya bikin story-lah karena ku lihat banyak juga yang story,” ujar ia yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Kasi Humas Polres Tarakan, Ipda Anita Susanti Kalam menanggapi adanya penyebaran video asusila tersebut. Menurutnya, konten tersebut berbahaya, terutama bagi anak-anak.

Baca juga  Pelantikan PW dan PC Muslimat NU se-Kaltara Sukses Digelar

“Waduh, sangat bahaya. Karena kita tahu saat ini pengguna media sosial dari berbagai platform bukan hanya orang dewasa, tetapi banyak anak di bawah umur yang jika tidak memiliki edukasi yang benar terkait hal-hal yang berbau porno atau seks bebas, nantinya dikhawatirkan akan berdampak buruk,” ungkap Ipda Anita saat dikonfirmasi detikKalimantan, Senin (17/3/2025).

Ipda Anita menyebut media sosial sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun penggunaan yang tidak bijak dapat berdampak buruk terutama bagi anak-anak dan remaja.

Baca juga  Ambil Langkah Agresif dalam Transisi Energi, PLN Jalin 28 Kerjasama pada EBTKE Conex 2023

“Banyak anak-anak dan remaja yang menggunakan media sosial tanpa edukasi cukup tentang bahaya konten tidak pantas. Ini dapat berdampak buruk pada perkembangan mereka, baik secara fisik, mental, maupun emosional,” tambahnya.
Untuk mencegah dampak buruk tersebut, Ipda Anita mengimbau masyarakat khususnya orang tua, untuk lebih proaktif dalam mengedukasi dan mengawasi anak-anak. Ia juga membagikan beberapa tips praktis, antara lain mengedukasi anak-anak dan remaja tentang bahaya konten tidak pantas serta cara menghindarinya.

Kemudian, menurut Ipda Anita, pengguna media sosial bisa memanfaatkan fitur pengaman untuk membatasi akses ke konten berbau asusila. Selain itu, orang tua harus memantau aktivitas online anak-anak guna memastikan mereka tidak terpapar konten tersebut. Yang terakhir memberikan contoh penggunaan media sosial yang bijak dan bertanggung jawab.

Hingga berita ini ditayangkan, Polres Tarakan masih melakukan penyelidikan terhadap video asusila yang beredar tersebut. (***/)

Sumber : Detik.Com

Baca juga

Tags

Ads - Before Footer