40 Tahun Desa Metun Sajau, Digelar Pawai Budaya, Pj Kades : Simbolis Pengingat Masyarakat yang berbondong-bondong dari Long Metun masuk Desa Sajau

redaksi

penakaltara.id, TANJUNG SELOR – Menyambut hari jadi ke-40 Desa Metun Sajau, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara. Ratusan masyarakat di Desa Metun Sajau menggelar pawai budaya yang ditujukan sebagai kilas balik perjalanan perjalanan masyarakat setempat dari Long Metun yang pindah ke daerah Sajau.

Ya, seperti diketahui, 40 tahun silam. Tepatnya, tahun 1983 sejumlah warga Long Metun di daerah Apau Kayan perbatasan Indonesia-Malaysia melakukan long march ke wilayah Sajau. Awalnya, warga tersebut memilih pindah disebabkan faktor ekonomi.

Mulau Udang yang saat itu memimpin long march rombongan sekitar 600 warga Long Metun. Warga itu ikut bersama dirinya melakukan perjalanan menuju Wilayah Sajau. Dan sulitnya mendapatkan bahan pokok sehingga menyebabkan warga Suku Dayak Kenyah kerap berpindah tempat.

Baca juga  "Membangun Generasi Emas di Era Digital"? Yuk ikuti Webinar Literasi Digital Ini

Mulau Udang yang saat ini menjabat sebagai Ketua Desa Metun Sajau pun menceritakan bahwa saat itu warga yang begitu sulit mendapatkan bahan poko. Ditambah atau diperparah dengan musim kemarau yang panjang. Sehingga warga terpaksa masuk ke wilayah Malaysia demi mendapatkan kebutuhan sembako. Melihat kondisi itu.

Akhirnya, ia bersama warga lainnya memutuskan untuk pindah ke wilayah Sajau dengan harapan hidup yang lebih baik. Sebab, di wilayah Sajau dianggap memiliki potensi sumber daya alam yang cukup melimpah. Dataran yang awalnya hamparan hutan kini berdiri bangunan megah dengan ornamen khas Dayak.

Baca juga  Hadir dengan Wajah Baru, RB Nunukan Usung Peningkatan Perekonomian UKM Perbatasan

Saat ini, kehidupan warga pun di sana tampak mulai mapan dan berkecukupan. Bahkan, kendaraan, mulai dari roda dua hingga empat berjejer di rumah – rumah. Tetapi, yang begitu luar biasanya adalah sekalipun di zaman modern ini. Mereka juga tidak melupakan warisan tradisi budaya nenek moyangnya.

Mulai dari tari – tarian, pakaian adat hingga yang paling terkenal adalah ritual peti mayat dari lubang kayu berbentuk lingkaran masih terus eksis. Dengan budaya yang masih kental, pemerintah daerah Kaltara menetapkan Desa Metun Sajau sebagai desa wisata.

Baca juga  KETUA PPDB : "PPDB SMA, SMK dan SLB di Kaltara, Ketentuan, Persyaratan dan Waktu Pendaftaran Akan Mudah Diakses"

Sementara, Pj Kepala Desa Metun Sajau, Rahmad Adi Kusuma mengatakan bahwa benar kegiatan pawai budaya ini adalah sebagai simbolis pengingat 40 tahun yang lalu masyarakat Desa Sajau berbondong-bondong dari Long Metun masuk Desa Sajau.

Ke depan, selain digelarnya pawai budaya. Berbagai kegiatan lainnya seperti lomba tradisional juga digelar. Dan puncaknya pagelaran tradisi adat pada 28 November ini. (adc)

Baca juga

Tags

Ads - Before Footer