penakaltara.id, TANJUNG SELOR – Melalui program Jumat Curhat, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bulungan kembali menyerap segala aspirasi ataupun keluh kesah dari seluruh elemen masyarakat. Dengan harapan cara itu dapat semakin mendekatkan diri antara kepolisian dan elemen masyarakat.
Seperti yang berlangsung di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bulungan, Jumat (15/9/2023). Personel Sat Binmas Polresta Bulungan membangun komunikasi dua arah bersama pejabat setempat. Kedatangan personel yang dipimpin langsung oleh Kasat Binmas Polresta Bulungan, IPTU Bernard Firman P. Siregar, S.H disambut hangat. Hingga terjadi sebuah interaksi yang muaranya pada upaya mewujudkan situasi kamtibmas.
Ahmadi salah satu pejabat di dinas tersebut pertama menyampaikan perihal pentingnya pengetahuan anak-anak sekolah mengenai hal-hal yang melanggar hukum. Sehingga kelak mereka tidak bertindak sebagai pelaku atupun korban itu sendiri. Oleh karenanya, melalui pertemuan pada program Jumat Curhat ini harapannya hal itu dapat disosialisasikan. “Berbicara mengenai pengetahuan anak-anak sekolah mengenai hal-hal yang melanggar hukum memang sangat penting untuk dibicarakan,’’ ungkapnya.
Sementara, Kunto mewakili pejabat setempat mengutarakan bahwa masih banyak pelajar menggunakan kendaraan bermotor ke sekolah. Tentu, ini sangat membahayakan bagi keselamatannya lantaran usia masih belum cukup. Ditambah tidak adanya surat izin mengemudi (SIM). Pihaknya telah menyurati sekolah – sekolah, namun tetap saja ada yang tak mengindahkan. “Saat ini pak masih ada saja anak-anak yang menggunakan motor ke sekolah karena beberapa alasan yang melatarbelakangi, kami sudah memberikan tembusan ke sekolah-sekolah agar jangan memperbolehkannya, namun tetap saja ada yang membawanya,” keluhnya.
Menanggapi hal itu, Kasat Binmas Polresta Bulungan mengatakan bahwa benar di usia pelajar ini anak-anak harus tahu mengenai perkembangan kriminaltias yang ada dan tentunya menjadi tugas bersama untuk mencegah hingga menghilangkan pengaruh buruk tersebut. Sat Binmas Polresta Bulungan, selalu dan senantiasa melaksanakan himbauan dan memiliki program prioritas unggulan yaitu FGD (Focus Group Discussion). Menurutnya, dari program itu di lapangan terus dilaksanakan sosialisasi dan himbauan langsung ke sekolah-sekolah yang ada di wilayah Kabupaten Bulungan.
Harapannya dengan hadirnya pihak kepolisiam di sekolah-sekolah dapat mengedukasi, mencegah, mengurangi hingga meniadakan/menghapus penaggaran hukum oleh pelajar. Dengan adanya interaksi antara Polri dengan pelajar di sekolah diharapkan adanya keterbukaan dan kejujuran dalam bersekolah ke depannya. “Selain itu pak, besar harapan kami juga kepada semua pihak sekolah dan jajaran agar mau untuk mengadakan forum atau tempat dalam kegiatan-kegiatan pencegahan seperti ini,’’ sarannya.
Sedangkan, terkait penggunaan kendaraan bermotor oleh pelajar ke sekolah. Memang benar bahwa itu tidak diperbolehkan, namun dilain sisi apabila anak-anak ini tidak menggunakan motor maka tidak akan sekolah. Memang jawaban yang paling benar adalah dengan mengadakan transportasi umum sekolah (untuk menanggulangi permasalahan ini). Tetapi, diketahui bersama juga untuk pengadaannya yang sulit, kemudian jarak rumah siswa yang beragam membuat sulitnya terealisasikan hal ini.
“Namun di beberapa kesempatan Jumat Curhat yang kami lakukan terhadap banyak orang tua, adalah dengan menyarankan untuk sewa ojek karena lebih aman dari pada membiarkan anak tercinta menggunakan kendaraan pribadi (tidak punya sim) sehingga ditakutkan akan menyebabkan hal diluar kendali,’’ tukasnya. (*)