TANA TIDUNG – Sudah menjadi tradisi masyarakat Tidung yang ada di Kaltara khususnya di Kabupaten Tana Tidung menggelar doa tolak (tulak–bahasa Tidung) bala di Rabu terakhir bulan Safar (kalender hijriah), seperti yang dilakukan di tiga masjid yang ada di Bumi Upun Taka pukul 06.00 WITA, Rabu (4/9).
Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tana Tidung H. Hersonsyah melalui Sekretaris Disdikbud Tana Tidung Irdianyah mengatakan, rencana awal pelaksanaan doa tolak bala digelar di Pelabuhan Keramat Tideng Pale.”Tapi karena ada sesuatu hal, pelaksanaan tolak bala dipindahkan di tiga masjid yakni Masjid Agung At Taqwa, Masjid Al Jihad dan Masjid Fastabiqul Khairat,” terang Irdiansyah.
Irdiansyah menjelaskan, untuk menyukseskan kegiatan ini semua organisasi perangkat daerah (OPD) juga dilibatkan utamnya untuk menyiapkan beraneka ragam kue dan makanan, serta yang menjadi khas dalam kegiatan ini adalah ketupat atau imbiyuku yang sudah menjadi tradisi sebagai pelengkap prosesi doa tolak bala.”Untuk tahun ini hanya doa Rabu terakhir bulan Safar saja yang dilakukan, tidak ada mejiu Safar dan betimbang Safar seperti yang dilakukan di Pelabuhan Keramat tahun lalu komplit,” kata Irdiansyah.
Doa tolak bala merupakan tradisi dan budaya turun temurun masyarakat Tidung yang tidak bisa ditinggalkan. “Menurut kepercayaan suku Tidung, bulan Safar dipercaya dengan bulan yang penuh dengan bala, maka pada bulan tersebut masyarakat suku Tidung wajib melakukan tolak bala,” kata Irdiansyah.
Karena itu diharapkan adanya doa tolak bala ini memberikan rasa aman dan menghindarkan Tana Tidung dari hal negatif utamanya bencana.(adv/hdi)