TANA TIDUNG – Penurunan dan pelepasan Mahligai Ajung Berambang Padau Talu Dulung sukses digelar di Kecamatan Sesayap Hilir, Senin (19/8) pagi. Acara adat yang digelar dua tahun sekali ini dipadati masyarakat mulai dari Baloy Adat Tidung hingga di Pelabuhan Desa Sesayap lokasi pelepasan Mahligai Ajung Berambang.
Kepada media, Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali mengatakan, tradisi Tidung penurunan atau pelepasan Mahligai Ajung Berambang Padau Talu Dulung ini akan diusulkan masuk ke dalam agenda Pesona Indonesia, program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.”Event ini akan terus kita perbaiki, supaya lebih menarik lagi sehingga mengundang wisatawan lokal, nasional bahkan internasional,” kata Ibrahim Ali didampingi istri Vamelia Ibrahim.
Hanya saja, kata Ibrahim Ali, untuk masuk di Pesona Indonesia dan menjadi agenda resmi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, ada standar yang harus dipenuhi. Karena itu perlu terus dipoles.”Nanti akan kita coba masukan penurunan Mahligai Ajung Berambah Padau Talu Dulung (Irau KTT) ke agenda nasional,” ujar Ibrahim Ali.
Rencana ini sambung pria yang bergelar Pengiran di Lembaga Adat Tidung Tana Tidung, telah disampaikan ke Dinas Pariwisata Provinsi Kaltara yang juga hadir pada tradisi penurunan Mahligai Ajung Berambang Padau Talu Dulung. “Supaya Dinas Pariwisata Provinsi Kaltara bisa mengkomunikasikan ini (Irau) ke Kementerian Pariwisata,” ucap Ibrahim Ali.
Orang nomor satu di Tana Tidung ini sangat berharap Pesona Indonesia sehingga masuk di kalender event pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.Seperti diketahui, selain acara adat penurunan Mahligai Ajung Berambang Padau Talu Dulung, hingga 31 Agustus nanti akan banyak pagelaran seni dan budaya. Tidak hanya suku asli Tidung dan Bulusu tapi juga suku lain yang ada di Bumi Upun Taka. (adv/hdi)
