Kaltara Rawan Penyebaran Radikalisme, Ini Penyebabnya . . .

redaksi

 

KALTARA, penakaltara – Kalimantan Utara (Kaltara) yang secara geografis berbatasan langsung dengan Malaysia bagian timur (Serawak dan Sabah) serta dekat dengan Filipina Selatan. Hal tersebut diakui rawan terjadinya penyebaran radikalisme dan terorisme. Hal ini sebagaimana disampaikan Roedy Widodo selaku pembicara Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Tarakan beberapa waktu lalu.

Roedy Widodo yang juga selaku Kasubdit Bina Dalam Lapas BNPT mengharapkan suatu keterlibatan masyarakat dalam pencegahan terorisme melalui FKPT (Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme) Kaltara. Untuk potensi paparan. Yakni, dapat menyasar para pekerja migran Indonesia (PMI) dan TKW. Sehingga di pusat sudah ada kerja sama tripartit antara BNPT, Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Luar Negeri.

Baca juga  Bawa Gagasan Ini, Muakbar Siap Maju pada Bursa Pencalonan Ketua SMSI Kaltara

“Kesiapsiagaan nasional, kontra radikalisme, deradikalisasi dan kerja sama Internasional menjadi upaya BPNT,” jelasnya dalam acara dengan tema “”Perempuan Top Viralkan Perdamaian”.

BNPT bekerja sama dengan kementerian dan lembaga lainnya dalam hal ini Kemenlu dan Kemenaker untuk memberikan pembekalan terhadap warga Indonesia sebelum berangkat ke luar negeri.

“Atau yg sudah berada di luar negeri agar tidak terpapar paham intoleransi melalui Subdit Kontra Propaganda dan Subdit Perlindungan warga negara Indonesia,” paparnya

Adapun penanggulangan tindak pidana dilakukan secara “soft approach” melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat dan deradikalisasi, serta “hard approach” melalui koordinasi penegakan hukum baik di dalam maupun di luar negeri.

Baca juga  IKAT Tanjung Selor Beri Tali Asih dan Baksos sebagai Bentuk Kepedulian terhadap Korban Kebakaran di Desa Long Beluah

Untuk diketahui, pada acara itu melibatkan sekitar 110 kaum perempuan dari berbagai organisasi, profesi dan mahasiswi/pelajar.(*)

Baca juga

Tags

Ads - Before Footer