Pemkab Bulungan Gelar Rakor Gugus Tugas KLA 2025, Bahas Tantangan Generasi Alfa dan Beta

redaksi

Penakaltara.Id, TANJUNG SELOR – Dalam upaya meningkatkan koordinasi dan evaluasi terkait Kabupaten Layak Anak (KLA) 2024, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Gugus Tugas KLA di Ruang Tenguyun, Kantor Bupati Bulungan, Jumat (21/3/2025).

Rakor ini dibuka secara resmi oleh Bupati Bulungan, Syarwani, S.Pd., M.Si, yang didampingi oleh Wakil Bupati Bulungan, Kilat, A.Md. Dalam sambutannya, Bupati Syarwani menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar rutinitas administratif, tetapi juga momen refleksi untuk menghadapi tantangan Generasi Alfa dan Beta di era digitalisasi.

Dalam paparannya, Bupati Bulungan menyoroti tantangan besar dalam mendidik Generasi Alfa dan Beta, yang lahir di era digital dengan akses teknologi yang sangat luas. Ia menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawal generasi ini, bukan hanya menyerahkan tanggung jawab kepada sekolah dan pemerintah.

“Kita harus memastikan anak-anak memiliki keseimbangan dalam rutinitas mereka, mulai dari bermain, belajar, bersosialisasi, hingga istirahat yang cukup. Selain itu, kita perlu memberikan contoh yang baik dalam menggunakan teknologi,” ujar Bupati Syarwani.

Baca juga  BPK Lakukan Pemeriksaan Terinci LKPD 2024, Wabup Bulungan: “OPD Harus Proaktif dan Pemeriksaan Tepat Waktu”

Ia juga menambahkan bahwa pendidikan karakter sejak dini sangat penting untuk membangun mental tangguh bagi anak-anak. “Orang tua harus menyediakan waktu untuk anak-anak mereka, mengajak mereka terlibat dalam aktivitas nyata seperti kegiatan rumahan, serta menanamkan nilai kerja keras sejak dini,” lanjutnya.

Dalam upaya menciptakan ruang belajar yang lebih aktual dan menarik bagi anak-anak, Bupati Syarwani menyoroti peran Kebun Raya Bulungan sebagai tempat edukasi yang bisa dimanfaatkan secara maksimal.

“Kebun Raya Bulungan bukan hanya sekadar taman, tetapi bisa menjadi ruang multi-kompleks untuk pembelajaran. Mungkin di masa depan, materi pendidikan formal bisa dikombinasikan dengan kurikulum ekstra di sana, sehingga anak-anak lebih banyak belajar dari lingkungan dan mengurangi ketergantungan pada digital,” jelasnya.

Ia berharap bahwa pada tahun 2026, Kebun Raya Bulungan sudah bisa berfungsi sebagai salah satu pusat pembelajaran dan kepentingan publik.

Bupati Bulungan juga mengamati bahwa saat ini banyak anak muda berkumpul di kafe untuk berdiskusi dan bertukar ide. Menurutnya, media sosial dan forum diskusi harus lebih dioptimalkan agar bisa menjadi ruang belajar yang positif bagi generasi muda.

Baca juga  Wakil Bupati Bulungan Buka Perayaan Paskah dan Seminar Perkaria Sentral-2 GKII Kayan Hilir: "Pemberitaan Salib Adalah Kekuatan Allah"

“Anak-anak muda kini memiliki komunitas dan influencer yang menjadi panutan mereka. Gugus Tugas KLA perlu mempertimbangkan membentuk forum khusus yang lebih menarik bagi anak muda, termasuk memanfaatkan media sosial dan menggandeng influencer sebagai agen perubahan,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Bupati Bulungan juga menyoroti ancaman serius yang dihadapi generasi muda, seperti judi online dan narkoba.

“Saat ini, banyak anak muda yang terjebak dalam judi online. Kemudahan akses seperti top-up saldo di minimarket membuat mereka semakin tergoda untuk terlibat dalam praktik ini. Jika dibiarkan, dampaknya bisa sangat merusak,” tegasnya.

Selain itu, ia juga menyinggung peredaran narkoba yang semakin mengkhawatirkan. “Bayangkan, jika 70 kg narkoba masuk ke Bulungan, bagaimana nasib anak-anak kita ke depan? Kita tidak bisa membiarkan praktek ini terus terjadi karena akan menghancurkan generasi kita,” tambahnya.

Baca juga  Syarat Pendirian IAIN Sudah 80 Persen, Pemda Siapkan Lahan 30 Hektar di Tanjung Palas

Untuk mengatasi permasalahan ini, Bupati Bulungan menegaskan bahwa pemerintah, orang tua, dan komunitas harus bekerja sama dalam memberikan edukasi dan pencegahan sejak dini.

Di akhir sambutannya, Bupati Bulungan menegaskan komitmen pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi anak-anak di Bulungan.

“Kami akan terus melakukan inovasi dalam pembangunan anak. Namun, kami tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan sinergi antara pemerintah, sekolah, orang tua, dan masyarakat luas untuk memastikan generasi Alfa dan Beta tumbuh menjadi individu yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan masa depan,” pungkasnya.

Dengan adanya Rakor Gugus Tugas KLA ini, diharapkan strategi dan kebijakan yang lebih konkret bisa diterapkan dalam membangun Kabupaten Bulungan yang semakin layak dan ramah bagi anak-anak. (dni/red)

Baca juga

Tags

Ads - Before Footer