TANA TIDUNG – Gangguan jaringan seluler dan internet akhir-akhir ini kerap terjadi di Kabupaten Tana Tidung. Kondisi ini menjadi keluhan masyarakat, karena jaringan sudah menjadi kebutuhan sehari hari.
Menyikapi persoalan ini, Kepala Bidang Teknologi Infomatika pada Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Tana Tidung Dicky Sumatyono mengatakan, Diskominfo Tana Tidung tidak bisa berbuat banyak ketika ganggungan jaringan terjadi. “Karena di KTT ini ada tiga provider atau operator seluler, ada Indosat, Telkomsel dan XL. Kalau gangguan mereka lah yang menangani. Kami tidak ada kewengan di sana,” terang Dicky pada media, Selasa (12/11).
Gangguan jaringan, kata Dicky, tidak bisa ditebak. Sebab, rerata disebabkan oleh faktor alam. Seperti diketahui kondisi cuaca di bulan Oktober- November sedang tidak bersahabat. “Hujan deras, angin kencang, seperti pada 26 Oktober lalu saat ada konser Slank di Malinau, banyak pohon tumbang. Nah, saat itu terjadi gangguan jaringan,” terangnya.
Gangguan sering terjadi karena kabel fibel optic ditimpa pohon tumbang atau terkena galian pengerjaan proyek pembangunan. “Jaringan fiber optik kami sendiri juga tertimpa pohon. Itu yang kami rasakan,” katanya.
Apalagi sepanjang jalur Bulungan, Tana Tidung hingga Malinau terbentang kabel optik milik PT Telkom dan rentan putus. Penanganan jaringan yang putus juga butuh waktu. “Jadi kenapa sering gangguan selama ini, salah satu penyebabnya kurang lebih begitu, faktor alam, kabel putus tertimpa pohon dan galian. Karena tidak semua kabel fiber optik ini di dalam tanah ada juga yang menjuntai,” ungkapnya.
Tidak hanya masyarakat, Diskominfo pun selalu berharap dan mengupayakan agar jaringan internet dan seluler di Bumi Upun Taka selalu stabil. “Kalau di kami sudah ada starlink disiapkan untuk backup yang ada di kantor. Kalau untuk masyarakat kita tidak bisa berbuat banyak, hanya berharap jaringan selalu stabil,” tutupnya. (hdi)
