Desa Wisata Mangkaban Sebawang Masuk 50 Besar ADWI 2024

redaksi

TANA TIDUNG – Desa Wisata Mangkaban di Desa Sebawang Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung ditetapkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 kategori rintisan.

Untuk itu, Staf Khusus Bidang Akuntabilitas, Pengawasan dan Reformasi Birokrasi Kemenparekraf Irjen Pol.Krisnadi bersama tim juri ADWI 2024 melakukan visitasi Desa Wisata Mangkaban, Selasa (10/9).

Salah seorang dewan juri ADWI 2024, Joko Winarno menjelaskan, sebelum masuk 50 besar ada 6.016 desa yang mendaftar mengikuti kompetisi ini melalui aplikasi Jadesta (Jejaring Desa Wisata) hingga mengerucut menjadi 50 besar.”Ada 5 kategori sebenarnya, pertama daya tarik wisata (budaya, alam dan buatan), lalu kedua tentang amenitas terkait dengan homestay, resto, cafe.Ketiga digital, terkait dengan marketing apakah melalui instragram, facebook, atau tiktok.

Keempat kelembagaan dan SDM, apakah sudah mumpuni SDM, kelembagaan yang dibuktikan dengan SK.Dan terakhir ketegori baru yakni resiliensi, terkait penangan bagaimana setelah meninggalkan tempat wisata tidak meninggalkan sampah, jadi perlu penanganan khusus sampah.Lalu tanggap bencananya, kalau susur sungai bagaimana safety-nya, pemandu yang paham medan juga diperlukan, dan lainnya,” jelas Joko kepada media dalam sesi konferensi pers.

Baca juga  Pengamanan Malam Takbiran, Wakapolda Kaltara : Tujuannya Untuk Beri Rasa Aman dan Nyaman Masyarakat

Joko melanjutkan, potensi wisata budaya yang cukup kuat di Desa Wisata Mangkaban.Tentunya setelah visitasi atau penilaian, kekurangan yang didapatkan akan disampaikan ke Kemenparekraf untuk selanjutnya akan diturunkan tim untuk melakukan pendampingan guna mendorong perbaikan.”Menurut pandangan kami budayanya cukup kuat,” kata Joko.

Ada tiga kategori untuk ADWI 2024, kategori rintisan, sedang dan mandiri. Desa Wisata Mangkaban masuk kategori rintisan.Ditambahkan Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf Florida Pardosi, Kemenparekraf tidak dilibatkan dalam penilaian ADWI 2024. Dari 13 dewan juri, tidak ada satupun perwakilan Kemenparekraf.”Tidak ada intervensi Kemenparekraf di dalamnya, semuanya hasil penilaian dari dewan juri. Ada 13 dewan juri yang punya expert di masing masing kategori,” sebut Florida.

Baca juga  Jumat Curhat, Dirbinmas Polda Kaltara Dengar Keluhan Masyarakat

Lanjut dikatakan, kehadiran Kemenparekraf bersama tim juri ADWI 2024 di Desa Sebawang untuk memastikan kebenaran informasi yang disampaikan di aplikasi Jadesta dengan fakta yang ada di lapangan.”Masuknya Desa Wisata Mangkaban di 50 besar ini pastinya memiliki keunggulan, ya kekuatannya adalah budaya. Saya baru dengar juga desa diberikan pengelolaan 163 hektar hutan sosial, ini luar biasa dan aset ini bisa dikembangkan bisa menjadi naik kelas,” kata Florida.

Namun, desa tidak memiliki kemampuan sendiri utamanya dengan SDM. Karena itu dibutuhkan duklungan dari pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, forkopimda. dan OPD yang lain sehingga mempunyai program di desa wisata.”Menparekraf (Sandiaga Uno) berpesan menjadikan desa wisata menuju pariwisata hijau berkelas dunia, karena itu harus hijau,” ujar Florida.

Baca juga  Peletakan Batu Pertama Pembangunan gedung Bhayangkari Kaltara oleh Kapolda Kaltara

Florida menambahkan, Kemenparekraf memiliki forum komunikasi pentahelix yang memberikan dukungan kepada desa wisata seperti PLN dan BUMN lainnya.Tidak hanya itu, Pemda juga diharapkan bisa melakukan forum komunikasi pentahelix dengan mitra startegis.”Dengan waktu dan tenaga yang terbatas tidak bisa menjangkau semua desa wisata yang ada di Indonesia, sehingga diharapkan pentahelix dan dinas pariwisata bisa menjadi perpanjangan tangan kami untuk memonitor bagaimana desa wisata setelah ditetapkan masuk 50 besar, agar bisa menjadi desa wisata hijau dunia,” tutup Florida.(adv/hdi)

Baca juga

Tags

Ads - Before Footer